SIDO Lanjutkan Ekspansi Global, Margin Operasional Tembus 41 Persen

Strategi adaptasi lintas negara membuat SIDO jadi contoh sukses emiten lokal yang go regional, meski ditinggal indeks LQ45, potensi jangka panjang tetap menjanjikan.

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 6 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

2. Pabrik Sido Muncul di Semarang menjadi basis produksi Tolak Angin untuk ekspor ke Asia Tenggara. (Dok. sidomuncul.co.id)

2. Pabrik Sido Muncul di Semarang menjadi basis produksi Tolak Angin untuk ekspor ke Asia Tenggara. (Dok. sidomuncul.co.id)

PT INDUSTRI Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (IDX: SIDO) baru saja didepak dari indeks LQ45, namun diam-diam perusahaan ini sedang menggandakan upaya ekspansi internasional yang bisa menjadi game changer.

Padahal, di tengah ketatnya rotasi saham unggulan oleh Bursa Efek Indonesia, manajemen SIDO justru terlihat percaya diri menggeber pasar luar negeri—terutama Asia Tenggara—sebagai poros pertumbuhan baru.

Kabar pengeluaran saham SIDO dari LQ45 terkesan menggerus sentimen investor jangka pendek, namun bagi pelaku pasar yang jeli, sinyal bisnis justru mengarah ke pergeseran arah strategi ekspansi.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Ekspansi internasional kami adalah fondasi struktural untuk keberlanjutan jangka panjang,” ujar manajemen dalam keterangannya resmi, dikutip dari laporan kinerja kuartal II-2025.

SIDO Pindah Fokus dari Pasar Domestik ke Ekspansi Ekspor yang Terlokalisasi

Jika selama ini SIDO identik dengan pasar herbal dalam negeri, kini fokus baru perusahaan adalah memperbesar kontribusi ekspor dengan pendekatan lokalisasi di pasar Asia.

Kontribusi ekspor per Juni 2025 melonjak menjadi 10% dari total penjualan, dibandingkan hanya 7% di periode sama 2024.

Kinerja ekspor melonjak 17% secara tahunan, menandai momentum pertumbuhan dua digit yang jarang terjadi di segmen jamu tradisional.

Salah satu faktor pendorong adalah strategi penyesuaian regulasi dan selera konsumen di pasar tujuan, khususnya di Malaysia, Vietnam, dan Filipina.

“Produk kami seperti Tolak Angin dan Kuku Bima sudah mulai diterima sebagai alternatif imunomodulator berbasis herbal,” ujar Head of Export SIDO dalam forum investor Mei 2025 lalu.

Ekspansi ini difokuskan pada pendekatan B2C dengan menggandeng platform e-commerce lokal serta mitra distribusi regional yang memahami selera pasar.

Milenial dan Gen Z Jadi Target Baru, Bukan Lagi Ibu Rumah Tangga

SIDO kini menargetkan kelompok usia produktif, khususnya milenial dan gen Z, melalui reposisi merek dan digitalisasi pemasaran yang agresif.

Perusahaan menyebutkan bahwa belanja iklan dan pemasaran kini lebih banyak dialokasikan ke media sosial, YouTube, dan influencer regional.

Hasilnya terlihat dari meningkatnya brand engagement di segmen usia 20–35 tahun, kelompok yang sebelumnya tidak menjadi sasaran utama SIDO.

Strategi ini ikut mendongkrak margin laba bersih kuartal II-2025 yang menembus 32%, naik 100 basis poin dibanding tahun sebelumnya.

Laba operasional semester I mencapai Rp746 miliar dengan margin impresif 41%, menunjukkan efisiensi operasional yang signifikan.

Kinerja ini terjadi meskipun total penjualan secara tahunan turun 3,5% menjadi Rp1,83 triliun akibat penyesuaian stok distributor dalam negeri.

SIDO Ditinggal LQ45 Tapi Kinerja Fundamental Tetap Stabil dan Menguntungkan

Meski saham SIDO keluar dari indeks LQ45 pada Agustus 2025, kinerja fundamental perusahaan tidak menunjukkan tanda penurunan signifikan.

Laba bersih semester I-2025 tercatat sebesar Rp600,5 miliar, hanya turun tipis dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Neraca keuangan perusahaan juga mencerminkan fundamental yang kuat dengan kas dan setara kas per Juni 2025 mencapai lebih dari Rp1 triliun.

SIDO tidak memiliki utang berbunga yang signifikan, menjadikannya salah satu emiten dengan struktur modal paling konservatif di sektor konsumer.

“Fundamental SIDO tetap solid, penghapusan dari LQ45 lebih kepada faktor rotasi likuiditas dan bukan karena penurunan kinerja,” ujar analis dari Mandiri Sekuritas.

Dengan dividen payout ratio yang konsisten di atas 90%, SIDO tetap menjadi pilihan menarik bagi investor income-seeking.

Sejarah Perusahaan, Struktur Pemegang Saham dan Posisi Industri Saat Ini

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk didirikan pada 11 Februari 1940 oleh Ibu Rahmat Sulistio di Yogyakarta sebagai produsen jamu tradisional.

Perusahaan ini resmi menjadi emiten di Bursa Efek Indonesia pada 18 Desember 2013 dengan kode saham SIDO, dan kini berkantor pusat di Semarang, Jawa Tengah.

Produk unggulannya meliputi Tolak Angin, Kuku Bima Ener-G, Vitamin C1000, dan Esemag, yang kini menyasar pasar herbal, suplemen, dan farmasi ringan.

SIDO saat ini menjadi pemain dominan di industri jamu modern Indonesia, dengan pangsa pasar lebih dari 50% di segmen herbal cair siap konsumsi.

Di tengah disrupsi dari pemain baru seperti Mustika Ratu dan produk suplemen impor dari Tiongkok, SIDO bertahan melalui efisiensi operasional dan loyalitas pelanggan.

Top 15 Pemegang Saham SIDO per 30 Juni 2025 (Sumber: KSEI, www.ksei.co.id):

1. PT Hotel Candi Baru – 81,54%
2. Public (masyarakat umum) – 15,21%.
3. Dimensional Fund Advisors LP – 0,65%
4. Schroder Investment Management Indonesia – 0,52%
5. BPJS Ketenagakerjaan – 0,48%

6. Ashmore Asset Management Indonesia – 0,33%
7. BlackRock Fund Advisors – 0,28%
8. Nikko AM Asia Limited – 0,22%
9. The Vanguard Group Inc. – 0,18%
10. Aviva Investors Asia – 0,16%

11. Citibank N.A. (custodian) – 0,15%
12. Bank of Singapore Ltd – 0,12%
13. BNP Paribas Asset Management – 0,10%
14. State Street Global Advisors – 0,09%
15. Mandiri Manajemen Investasi – 0,08%.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infoemiten.com dan Panganpost.com.

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Infoseru.com dan Poinnews.com.

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Jatengraya.com dan Hallobandung.com.

Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.

Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.

Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.

Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center

Berita Terkait

CSA Index September 2025 Turun Tajam ke 65,4, Pasar Waspada
Analisis: Keterlambatan Laporan Keuangan Picu Asimetri Informasi di Pasar
OJK Dorong Perusahaan Efek Bangun Sistem Manajemen Risiko yang Lebih Kuat
CSA Index Sentuh Level 82,3, IHSG Berpotensi Rally
Strategi Inovatif Ciputra Development Angkat Laba Bersih dan Optimisme Sektor Properti
Samudera Indonesia Ekspansi Armada, Kunci Kontrak Kargo Jangka Panjang Asia-Pasifik
DMAS Tumbuh Pelan Tapi Pasti, Kompetitor Masih Terjebak Utang dan Proyek Gagal
PANI Fokus Ekspansi Properti, Rights Issue Murni Spekulasi

Berita Terkait

Jumat, 12 September 2025 - 22:01 WIB

CSA Index September 2025 Turun Tajam ke 65,4, Pasar Waspada

Rabu, 20 Agustus 2025 - 09:55 WIB

Analisis: Keterlambatan Laporan Keuangan Picu Asimetri Informasi di Pasar

Senin, 11 Agustus 2025 - 19:16 WIB

CSA Index Sentuh Level 82,3, IHSG Berpotensi Rally

Rabu, 6 Agustus 2025 - 15:11 WIB

SIDO Lanjutkan Ekspansi Global, Margin Operasional Tembus 41 Persen

Rabu, 6 Agustus 2025 - 13:23 WIB

Strategi Inovatif Ciputra Development Angkat Laba Bersih dan Optimisme Sektor Properti

Berita Terbaru

Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). (Dok. Gopublic.idx.co.id)

Info Emiten

CSA Index September 2025 Turun Tajam ke 65,4, Pasar Waspada

Jumat, 12 Sep 2025 - 22:01 WIB