Bangun Ketahanan Pangan dengan Penguatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 16 Agustus 2024 - 16:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Kebijakan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Pangan Lokal,” pada Kamis (15/8/2024) di Bogor, Jawa Barat. (Dok Tim Komunikasi Bapanas)

Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Kebijakan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Pangan Lokal,” pada Kamis (15/8/2024) di Bogor, Jawa Barat. (Dok Tim Komunikasi Bapanas)

EMITENTV.COM = Semangat membangun kebersamaan menjadi spirit yang harus dijaga oleh seluruh pemangku kepentingan terkait.

Untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berlandaskan kemandirian dan kedaulatan pangan.

Hal tersebut nampak dalam FGD bertajuk “Kebijakan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Pangan Lokal,” dilaksanakan pada Kamis (15/8/2024) di Bogor, Jawa Barat.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan upaya mendorong penganekaragaman konsumsi pangan di Indonesia harus dibangun dari konsep ke langkah aksi.

“Diskusi ini memberikan masukan konstruktif yang sangat berharga dari para pakar, praktisi, dan seluruh pemangku kepentingan.”

“Kita eksplorasi lagi bagaimana sumber daya pangan lokal di setiap daerah, bangun pemetaan potensi pangannya.”

“Lalu juga harus dipikirkan hilirnya dengan masuk ke pasar, industri, retail, dengan inovasi dan teknologi,” papar Arief.

“Bicara pangan ayo kita eksekusi untuk kemaslahatan bangsa dan negara. Di sana kita bangun pergerakan ekonominya, dan kunci pentingnya adalah Driving Execution.”

“Didetilkan siapa melakukan apa. Setelah ini kita buatkan action plan hasil diskusi hari ini. FGD ini menjadi entry point untuk action berikutnya.” tambahnya.

Diversifikasi Pangan dari Aceh hingga Papua adalah Simbol Persatuan

Dikutip Pangannews.com pentingnya penganekaragaman pangan juga diungkapkan oleh Guru Besar IPB University, Rachmat Pambudy di Focus Group Discussion (FGD) tersebut.

FGD juga dihadiri oleh para pakar, akademisi, kementerian/lembaga, serta asosiasi di bidang pangan.

After 19
Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Dalam pandangannya, pangan bukan hanya soal pemenuhan kebutuhan dasar bagi setiap individu, tetapi juga mencerminkan kebersamaan dan persatuan.

“Makanan adalah bagian dari persaudaraan, kebersamaan, dan kepedulian.”

“Diversifikasi pangan kita dari Aceh hingga Papua adalah simbol persatuan yang harus terus kita jaga,” ujarnya.

Rachmat menekankan bahwa masyarakat pencinta pangan Nusantara harus bersatu dalam upaya bersama ini.

“Inilah saatnya masyarakat sorgum, sagu, dan singkong bergandengan tangan dengan pemerintah, dengan Badan Pangan Nasional.”

“Untuk merumuskan kebijakan yang berpihak pada diversifikasi pangan,” tambahnya.

Pendekatan Berbasis Lokalitas dalam Kebijakan Pangan Itu Penting

Sementara itu, anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menekankan pentingnya pendekatan berbasis lokalitas dalam kebijakan pangan.

Ia menguraikan bahwa sebagai prasyarat bagi bangkitnya peradaban suatu bangsa, kedaulatan pangan tidak pernah terwujud dalam keseragaman.

Artinya diversifikasi pangan merupakan keniscayaan yang harus dilakukan.

“Indonesia kaya akan sumber daya pangan lokal yang beragam. Kebijakan penganekaragaman konsumsi pangan harus mempertimbangkan kekayaan ini.”

“Dan memastikan bahwa masyarakat dapat menikmati pangan lokal yang sehat dan bergizi,” ungkapnya.

Untuk itu, insentif dan disinsentif harus menjadi bagian dari kebijakan terkait diversifikasi pangan.

“Kita perlu memberikan insentif kepada mereka yang mendukung diversifikasi pangan, sementara disinsentif perlu diberikan kepada yang tidak.”

“Ini penting agar kebijakan ini bisa berjalan efektif,” ujarnya.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Bapanas Ungkap 3 Langkah Strategis Penguatan Penganekaragaman Pangan

Adapun sejak diterbitkannya Perpres 66 tahun 2021, Badan Pangan Nasional terus melakukan berbagai penguatan pada aspek penganekaragaman konsumsi pangan yang mencakup tiga langkah strategis.

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Pertama melakukan penguatan regulasi penganekaragaman pangan melalui penyusunan rancangan Perpres Penganekaragaman Pangan Berbasis Sumber Daya lokal.

Kedua, mendorong terbangunnya UMKM pangan yang menghasilkan produk-produk pangan berbahan dasar pangan lokal.

Seperti sorgum, singkong, jawawut, hanjeli, dan hotong, sehingga UMKM pangan lokal tersebut memiliki nilai tambah dan daya saing yang kuat.

Ketiga, menggencarkan kampanye, edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya penganekaragaman pangan lokal untuk ketahanan pangan.

Upaya ini dilakukan dengan menggandeng berbagai stakeholder, kementerian/lembaga, organisasi dan kelompok masyarakat.

Dengan sinergi dan komitmen dari semua pihak, penganekaragaman konsumsi pangan berbasis pangan lokal diharapkan dapat menjadi realitas yang berkelanjutan.

Hal ini bukan hanya untuk mencapai ketahanan pangan nasional, tetapi juga untuk memperkuat persatuan dengan harmoni keanekaragaman berbasis kearifan lokal yang ada di Indonesia.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Businesstoday.id dan Infoemiten.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Infoseru.com dan Bekasi24jamnews.com

Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Atau hubungi langsung WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News.

 

Berita Terkait

Restruturisasi APBN 2025, Anggaran Infrastruktur Dikurangi dan Bangun Fisik Besar Dihentikan Sementara
Penggunaan Mata Uang Non Dolar Pasti akan Terjadi Meskipun Saat Ini Dolar Amerika Serikat Masih Dominan
Sebelum Tahun Anggaran Berjalan Kemenkeu Terbitkan Surat Utang Rp85,9 Triliun, Terungkap Alasannya
Sebut Prabowo Subianto Sebagai Presiden Pertama yang Lihat Tutup Buku APBN, Sri Mulyani: Itu Luar Biasa
Inflasi Inti Tunjukkan Trren Penguatan Sepanjang tahun 2024, Kemenkeu: Daya Beli Masyarakat Masih Kuat
PPN 12 Persen Hanya Berlaku untuk Barang Mewah, Presiden Prabowo Subianto: Selain Itu Tak Naik!
Prabowo Disambut Antusias Masyarakat Usai Umumkan PPN 12 Persen Hanya untuk Barang Mewah
Outlook Ekonomi 2025 Versi IMF Sebesar 5,1 Persen, Ini Tanggapan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 16 Januari 2025 - 15:47 WIB

Bantah Tudingan Lakukan Deforesti 20,6 Juta Hektare untuk Lahan Pangan, Menhut Raja Juli Antoni: Ini Agroforesti

Senin, 13 Januari 2025 - 08:15 WIB

Penjelasan Bapanas Soal Keputusan Indonesia Stop Impor Beras Picu Harga di Pasar Internasional

Jumat, 10 Januari 2025 - 13:26 WIB

Daftar Lengkap 7 Mitra Strategis yang Digandeng BNI untuk Bangun Solusi Ekosistem Digital Berkelanjutan

Kamis, 9 Januari 2025 - 13:38 WIB

Soal Harga Pupuk yang Tembus Rp300 Ribu per Kwintal, Wamentan Sudaryono Langsung Berikan Solusi

Selasa, 7 Januari 2025 - 10:30 WIB

GAPKI Dorong Kelapa Sawit Masuk dalam RUU Komoditas Strategis, Minta RUU Segera Disahkan

Senin, 6 Januari 2025 - 10:53 WIB

Akan Merger Tahun 2025 Ini, 3.Maskapai Penerbangan BUMN yaitu Garuda Indonesia, Citilink, dan Pelita Air

Sabtu, 4 Januari 2025 - 15:26 WIB

Hingga November 2024 Catat Rp556,53 Triliun.Bappebti: Nillai Transaksi Aset Kripto 2025 akan Meningkat

Senin, 30 Desember 2024 - 07:11 WIB

Komitmen Wujudkan Swasembada Pangan, 2025 Pemerintah Stop Impor Beras, Garam, Jagung, dan Gula

Berita Terbaru