EMITENTV.COM – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) diajuķan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk dijadikan bank emas atau bullion bank.
Bullion bank mampu menjadi katalis dalam mendukung industri manufaktur lokal sekaligus menarik investasi asing ke Indonesia.
Langkah ini sejalan dengan arahan presiden untuk mengembangkan 36 sektor prioritas dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi hingga delapan persen per tahun.
Usulan pembentukan bullion bank ini akan diajukan kepada OJK untuk mendapatkan persetujuan dan mendorong implementasi strategisnya di sektor keuangan Indonesia.
Lihat Video Lainnya:
Lihat Video Lainnya:
KPK Geledah Kantor Otoritas Jasa Keuangan Terkait Kasus Korupsi Penyaluran Dana CSR Bank Indonesia
BRI Beri Kado HUT Ke-129 Untuk Pemegang Saham, Bagikan Dividen Interim Sebesar Rp20,46 Triliun
Adapun OJK telah membentuk regulasi Peraturan OJK (POJK) Nomor 17 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bullion.
Regulasi itu dirilis sebagai pedoman bagi Lembaga Jasa Keuangan (LJK) mengatur kegiatan usaha kegiatan usaha bullion bank.
Regulasi POJK ini nantinya akan mencakup pelaksanaan kegiatan usaha bullion dan persyaratan LJK penyelenggara kegiatan usaha bullion.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan hal itu dalam keterangannya di Jakarta, Senin (9/12/2024)
Lihat Video Lainnya:
Untuk Peningkatan Tax Ratio, Direktur Utama BRI Sunarso Ungkap Pentingnya Memformalkan UMKM
Airlangga menyampaikan hal itu dalam pidato kunci dalam acara Indonesia SEZ Business Forum 2024
“Menurut saya, ini adalah awal mula beberapa bank akan menjadi bank emas batangan.”
“Saya mengusulkan kepada OJK, BRI yang merupakan holding Pegadaian, dan juga BSI dapat menjadi bank emas di Indonesia.”
“Kita tahu bahwa emas merupakan bagian dari investasi yang aman selama krisis,” kata Airlangga.
Airlangga menjelaskan bahwa Indonesia saat ini memiliki cadangan emas yang besar.
PT Pegadaian, misalnya, saat ini menyimpan stok emas sebanyak 70 ton.
Namun, selama ini stok emas tersebut hanya dicatat sebagai tonase tanpa dimasukkan ke dalam neraca keuangan bank.
“Di negara lain, seperti Singapura, emas sudah dimasukkan ke dalam neraca bank, sehingga memberikan nilai tambah,” ujarnya.
Namun sebaliknya, di Indonesia emas sering hanya dikelola sebagai bahan mentah tanpa pengolahan penuh.
Airlangga menambahkan bahwa pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik memberikan kontribusi penting.
Dalam mendorong hilirisasi tembaga hingga menghasilkan emas. Hilirisasi KEK Gresik menghasilkan hingga 60 ton emas per tahun.
“Jadi kali ini untuk pertama kalinya, 60 ton emas bisa diproduksi di Gresik,” ucap Airlangga.
Lebih lanjut, menurut Airlangga, keberadaan bullion bank juga dapat mengubah pola bisnis emas di Indonesia.
Selama ini industri perhiasan domestik sering kali mengolah emas di luar negeri seperti Singapura, hanya untuk kemudian dikembalikan ke Indonesia.
Pola ini justru membuat kehilangan nilai tambah dari pengolahan emasnya.
Maka dari itu, dengan adanya bullion bank, Indonesia diharapkan bisa memperbaiki situasi ini.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infokumkm.com dan Harianinvestor.com
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media On24jam.tv dan Haisumatera.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com (Pusat Siaran Pers Indonesia / PSPI): 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Klik Persrilis.com untuk menerbitkan press release di portal berita ini, atau pun secara serentak di puluhan, ratusan, bahkan 1.000+ jaringan media online.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.