JAKARTA – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) menanggapi beredarnya kabar terkait perusahaan tersebut akan diakuisisi oleh Grab Holdings Ltd (Grab).
Kabar akuisisi antara Grab dan GoTo sempat beredar beberapa kali, di antaranya pada Oktober 2020 dan awal tahun 2024.
Terbaru, kabar merger Grab-GoTo dilaporkan kembali oleh Bloomberg pada Selasa (4/2/2025) pagi.
Disebutkan, kedua pihak disebut mempercepat diskusi merger dan menargetkan kesepakatan pada tahun ini.
Lihat Video Lainnya:
Kerja Sama Bilateral Pertukaran Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral Tiongkok Perbarui Kesepakatan
Lihat Video Lainnya:
Sejumlah Negara Batasi Akses ke DeepSeek, Perusahaan Rintisan Asal Tiongkok, Begini Respons Tiongkok
Laba Bersih Konsolidasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Mencapai Rp55,8 Trilliun, Naik 1,31 Persen
Dan diskusi soal aksi korporasi tersebut semakin intensif dalam beberapa pekan terakhir.
Salah satu opsi yang dibahas adalah akuisisi seluruh saham GoTo dengan nilai lebih dari Rp100 per saham.
Atau lebih tinggi 14,94 persen dari harga saham GoTo sebesar Rp87 pada akhir perdagangan Bursa, Selasa.
Pengambilalihan tersebut disebut akan menghasilkan valuasi lebih dari senilai 7 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Lihat Video Lainnya:
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin Ditunjuk Prabowo untuk Pimpin Satgas Penertiban Kawasan Hutan
Bagaiman respons pihak PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo)? Menanggapi kabar tersebut pihak Goto memberikan pernyataanya.
Pihak PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) membantah informasi terkait beredarnya kabar akan diakuisisi oleh Grab Holdings Ltd (Grab).
Sekretaris Perusahaan GoTo RA Koesoemohadiani menyampaikan bahwa tidak ada kesepakatan antara perseroan dengan pihak manapun.
Untuk melakukan transaksi merger sebagaimana telah diberitakan di media massa.
“Perseroan mencatat bahwa berita yang sama juga beredar dari waktu ke waktu di masa lampau dalam beberapa tahun terakhir.”
“Dan berita-berita tersebut adalah berdasarkan spekulasi,” ujar R A Koesoemohadiani, di Jakarta, Selasa (4/2/2025).
Koesoemohadiani juga menjelaskan dampak kejadian informasi terhadap berita yang beredar di media massa.
Dia menyebut tidak berdampak merugikan terhadap kegiatan operasional dan kelangsungan usaha perseroan.***
Artikel di atas, sebelumnya telah dipublikasikan media online Harianinvestor.com. Terima kasih
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infopeluang.com dan Ekonominews.com
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Arahnews.com dan Prabowonews.com
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hallokaltim.com dan Apakabarbogor.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, silahkan klik Persrilis.com atau Rilispers.com (150an media).
Untuk harga paket yang lebih hemat klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional).
Kami juga melayani publikasi press release di jaringan Disway Group (100an media), dan ProMedia Network (1000an media), serta media lainnya.
Untuk informasi, hubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 08557777888, 087815557788, 08111157788.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.