EMITENTV.COM – Manajemen PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menemukan dugaan pelanggaran integritas penyediaan data laporan keuangan.
Yang terjadi di anak usaha yaitu PT Kimia Farma Apotek (KFA). pada periode tahun 2021-2022.
Saat ini manajemen KAEF sedang menelusuri lebih lanjut atas dugaan tersebut melalui audit investigasi yang dilakukan oleh pihak independen.
Sebagai bagian dari Holding Bio Farma Group, pihaknya berkomitmen.
Lihat Video Lainnya:
KPK Tanggapi Polisi Selidiki Pertemuan Pimpinan KPK Alex Marwata dengan Tersangka KPK Eko Darmanto
Lihat Video Lainnya:
Wamentan Sudaryono Ajak Petani untuk Maksimalkan Musim Hujan dengan Lakukan Percepatan Tanam
Pihak Keluarga Ungkap Penyebab Wafatnya Mantan Artis Marissa Haque Secara Mendadak di Saat Tidur
Apa yang Dilakukan Pak Harto Saat iitu demi Kepentingan Bangsa dan Negara, Mbak Tutut Minta Maaf
Untuk mendukung dan menjalankan program pembenahan ‘bersih-bersih’ yang diinisiasi oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Sepanjang tahun 2023, upaya bersih-bersih dan pembenahan operasional dilakukan.
Baca artikel lainnya, di sini: PT Pegadaian Raih Penghargaan Sebagai Best Company to Work For in Asia 2024 Versi HR Asia Media
Diantaranya dalam penyajian Laporan Keuangan Tahunan tahun 2023 (LKT 2023).
Lihat Video Lainnya:
Bahlil Lahadalia Sebut Kedua Belah Pihak Sudah Saling Meemaafkan, Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie
Pamit dan Mohon Maaf di Rapat Terakhir dengan DPR, Prabowo Subianto: Tugas Lebih Besar Menunggu Kita
Yang tersaji laporan keuangan konsolidasi seluruh anak perusahaan hasil audit dari Kantor Akuntan Publik (KAP).
Baca artikel lainnya, di sini: Prabowo Subianto Dapat Ucapan Selamat dari Seniornya, Subagyo HS Sebut Kualitas Mas Bowo Sudah Teruji
Direktur Utama KAEF David Utama menyampaikan hal itu dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (1/6/2024)
“Adanya faktor-faktor di atas mengakibatkan kerugian KAEF secara konsolidasi pada tahun 2023 mencapai Rp1,82 triliun,” ujar David, dilansir Harianinvestor.com
Kimia Farma dan seluruh anak usahanya diaudit oleh KAP secara independen.”
“Kami menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pemegang saham dan stakeholder atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan audited tahun 2023,” ujar David.
Selama tahun 2023, terdapat beberapa kondisi yang turut mempengaruhi penurunan laba perseroan.
Diantaranya inefisiensi operasional dan tingginya nilai Harga Pokok Penjualan (HPP).
“Salah satu penyebab inefisiensi operasional, karena kapasitas 10 pabrik yang dimiliki tidak sejalan dengan pemenuhan kebutuhan bisnis perseroan,” ujar David.
Sebagai langkah untuk meningkatkan efisiensi, Ia menjelaskan perseroan akan melakukan optimalisasi fasilitas produksi melalui penataan 10 pabrik menjadi 5 pabrik.
“HPP tahun 2023 sebesar Rp6,86 triliun, atau meningkat 25,83 persen (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan
penjualan yang hanya sebesar 7,93 persen (yoy),” ujar David.
David menjelaskan, kenaikan HPP tersebut dari belum optimalnya portofolio produk
sesuai dengan perencanaan awal.
Dinamika harga bahan baku, dan tren obat untuk kebutuhan terapi
yang berbeda dengan sebelumnya sehingga penjualan menjadi kurang tercapai.
Dari sisi beban usaha, tercatat meningkat 35,53 persen (yoy) menjadi sebesar Rp4,66 triliun pada tahun 2023 dibandingkan sebesar Rp3,44 triliun pada tahun 2022.
“Kenaikan beban usaha terjadi secara dominan pada anak usaha yaitu PT Kimia Farma Apotek (KFA), yang tidak terjadi pada tahun-tahun sebelumnya,” ujar David.
Sementara itu, beban keuangan tahun 2023 meningkat 18,49 persen (yoy) menjadi senilai Rp622,82 miliar, seiring dengan kebutuhan modal kerja perusahaan dan adanya kenaikan suku bunga
“Ke depan perseroan akan menjalankan restrukturisasi keuangan guna meringankan beban keuangan,” ujar David.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
David menjelaskan, reorientasi bisnis yang dijalankan perseroan meliputi penataan fasilitas produksi, penataan portofolio produk (segmen etikal, OGB & OTC).
Juga ptimalisasi channel penjualan, cost leadership (strategi kepemimpinan biaya), serta transformasi Sumber Daya Manusia (SDM).
“Transformasi SDM dilakukan melalui pengembangan kompetensi yang
sejalan dengan penataan organisasi dan talent management berbasis kinerja,” ujar David.
Selain itu, perseroan juga melakukan upaya penataan aset serta restrukturisasi keuangan untuk memperbaiki profitabilitas.
Serta pembenahan juga dilakukan dalam rangka peningkatan kinerja PT Kimia Farma Apotek (KFA).
“Ke depan akan dilakukan langkah-langkah perbaikan kualitas persediaan dan cashflow management di KFA,” ujar David.
PT Kimia Farma Tbk (KAEF) membukukan penjualan yang tumbuh 7,93 persen year on year (yoy) menjadi senilai Rp9,96 triliun.
Selama tahun 2023 di tengah kondisi pasar farmasi nasional yang tertekan.
Perseroan fokus melakukan pembenahan internal secara berkelanjutan melalui operational excellence dan reorientasi bisnis selama tahun 2023.
“Kimia Farma berhasil menjaga pertumbuhan penjualan di tahun 2023, yang menunjukkan kami memiliki fundamental bisnis yang kuat.”
“Dan memiliki potensi untuk terus tumbuh secara berkelanjutan ke depannya,” ujar David.***
Sempatkan juga untuk membaca berbagai berita dan informasi lainnya di media online Harianinvestor.com dan Mediaemiten.com
Sedangkan untuk publikasi press release di media online ini, atau pun serentak di puluhan media ekonomi & bisnis lainnya, dapat menghubungi Rilisbisnis.com.
WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai perkembangan dunia politik, hukum, dan nasional melalui Hello.id